Selasa, 04 Desember 2007

Conclusion and Literature


Setelah pembahasan, penulis harus membuat kesimpulan. Kesimpulan adalah hasil akhir yang mengutarakan bahwa anda telah membuktikan hipotesis yang ditulis di bagian depan. Kesimpulan harus dibuat singkat, jelas, informatif dan bisa juga mencantumkan saran tindak lanjut dari penelitian tersebut.

Aturan penulisan bab kesimpulan dalam bahasa Inggris adalah:
• Hindari kalimat pasif, kecuali tidak dapat dihindari [4]–[7].
• Kesimpulan ditulis menggunakan past tense, kecuali yang berlaku secara universal (menggunakan present tense) [6].

Penulisan Daftar Pustaka

• Semua kutipan harus ditulis asalnya dari mana, atau harus tercantum dalam daftar pustaka [8].
• Semua informasi yang substansial yang diperoleh dari sumber lain harus diberi tanda kutipan [8].
• Cara penulisan tanda kutipan dalam makalah ada dua macam, misalnya menggunakan nama penulis dan tahun penulisannya, contoh [Meyer, 1982], atau menggunakan angka, contoh [1]. Setiap jurnal pasti sudah punya ketentuan baku penulisan referensi mana yang dipakai.
• Dalam daftar referensi, nama semua penulis makalah harus ditulis. Penulisan nama yang diikuti dengan “et al” hanya dibenarkan jika penulisnya lebih dari 6 orang [8].
• Makalah sebagai referensi tetapi tidak diterbitkan, harus ditulis “unpublished”, jika belum diterbitkan, ditulis “submitted for publication”. Makalah yang sudah diterima oleh suatu jurnal tetapi sedang menunggu untuk diterbitkan, ditulis dengan "to be published"[8].
• Penulisan daftar pustaka dari laporan teknis harus mencantumkan nama penulis, tahun, judul, organisasi pembuat laporan [8].
• Makalah hasil konferensi harus mencantumkan nama penulis, tahun, judul makalah, judul prosiding (kalau diprosiding), tempat seminar, kapan, tempat dan nama penerbit [8].
• Penulisan daftar pustaka dari jurnal harus mencantumkan: nama penulis, tahun, judul, nama jurnal, volume, nomor penerbitan, dan halaman [8].
• Penulisan daftar pustaka dari buku harus mencantumkan: nama penulis, tahun, judul, edisi, tempat dan penerbit [8].
• Penulisan daftar pustaka dari jurnal yang diambil dari internet, harus mencantumkan: nama penulis, tahun, judul makalah, judul jurnal, diakses kapan, misalnya Retrived February 3, 2007 from http://www.bppt.go.id/a11.html.

Literature

[4] Schulzrinne, H., Writing Technical Articles, retrieved September 27, 2007 from www.cs.columbia.edu/~hgs/etc/intro-style.html.
[6] McCaskill, M.K., Grammar, Punctuation, and Capitalization, NASA SP-7084, retrieved Oktober 1, 2007 from http://stipo.larc. nasa.gov/ Sp 7084/Sp 7084 cont.html.
[7] Ernst, M. Writing a Technical Paper, retrieved September 24, 2007 from http://people.csail.mit.edu/mernst/advice/write-technical-paper.html.
[8] Standler, R.B., Technical Writing, retrieved Juli 6, 2007 from http://www.rbs0.com/tw.htm.

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Result and Discussion

Hasil pengukuran dalam penelitian atau hasil perhitungan harus ditampilkan dalam bentuk yang menarik dan informatif. Untuk diketahui bahwa penampilan ilustrasi hasil penelitian merupakan salah satu penilaian terhadap makalah kita, karena dalam lembar formulir penilaian ada salah satu pertanyaan: apakah ilustrasi sudah ditampilkan dengan baik? Peragaan data tersebut bisa berbentuk grafik, tabel, atau foto. Mana yang dipilih sangat tergantung pada banyaknya data yang dipunyai. Data yang banyak dan jika dibuat tabel akan memiliki baris sampai 100 baris atau lebih, tentu akan menjadi boros dalam penggunaan halaman dan penampilannya kurang menarik. Data tersebut mungkin akan lebih menarik jika dibuat dalam grafik.
Jika data tersebut banyak variasinya dan dibuat grafik, mungkin akan membingungkan pembaca, karena menjadi kelihatan menjadi ruwet. Untuk menyederhanakan sebaiknya dibuat tabel. Data yang sudah dibuat tabel, sebaiknya tidak diduplikasikan dalam bentuk gambar atau grafik.

Penulisan judul gambar atau grafik biasanya terletak dibawah gambar, sedang penulisan judul tabel terletak diatas tabel. Gaya penulisan judul gambar, grafik, dan tabel biasanya sudah ditentukan oleh jurnal tersebut. Misalnya penulisan “Figure 1. “ ada yang minta agar pada kata-kata “Figure 1” diberi tebal (bolt), atau ada juga yang minta agar seluruh kalimat dari “Figure 1............“ sampai selesai diberi tebal. Ketentuan tersebut biasanya telah diberikan dalam: Preparation of Paper for Internasional XX Journal.

Discussion

Setelah hasil penelitian ditampilkan, selanjutnya penulis harus menafsirkan hasil yang diperoleh atau membuat interpretasi atas data yang diperoleh dan dikaitkan dengan teori yang ada. Pada bagian diskusi atau pembahasan, penulis dituntut agar bisa menonjolkan temuan yang orsinil. Hasil penelitian bisa lebih baik atau lebih jelek dari penelitian orang, namun penulis harus bisa menjelaskan mengapa lebih baik atau lebih buruk. Disinilah inti dari kekuatan makalah yang dibuat. Pada bagian ini pembaca dapat membandingkan dengan hasil riset orang lain, mana yang baik dan mana yang kurang baik, atau mana yang bisa diterapkan atau bermanfaat, mana yang memberikan andil dalam kemajuan ilmu pengetahuan.

Dari pembahasan tersebut, pembaca dapat mengetahui berapa besar bobot keilmuan seorang penulis, atau berapa tinggi kepakaran seorang, berapa banyak referensi yang dipunyai dan berapa luas pengetahuannya. Dalam bab diskusi, penulis boleh menuliskan kesulitan yang terjadi selama penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.

Dalam bab pembahasan, tidak perlu dicantumkan semua langkah dalam analisis statistik yang dibuat, demikian pula tidak perlu dicantumkan penjabaran rumus yang dipakai. Mengapa demikian? Peneliti lain umumnya sudah cukup paham tentang analisis statistik yang dipakai, dan penjabaran rumus-rumus, sehingga tidak perlu ditulis lagi. Dengan menuliskan analisis data menggunakan single factor experiment, semua pakar dalam bidang tersebut tentu sudah kenal, sehingga sia-sia saja jika ada penjelaskan apa itu single factor experiment.

Aturan penulisan bab hasil dan pembahasan dalam bahasa Inggris adalah:
• Hindari kalimat pasif, kecuali tidak dapat dihindari [4]–[7].
• Hasil penelitian (behavior of models, speciments, etc) biasanya ditampilkan menggunakan past tense [6].
• Penjelasan tentang mengapa hasilnya demikian dinyatakan dengan present tense [6].

Literature

[4] Schulzrinne, H., Writing Technical Articles, retrieved September 27, 2007 from www.cs.columbia.edu/~hgs/etc/intro-style.html.
[6] McCaskill, M.K., Grammar, Punctuation, and Capitalization, NASA SP-7084, retrieved Oktober 1, 2007 from http://stipo.larc. nasa.gov/ Sp 7084/Sp 7084 cont.html.
[7] Ernst, M. Writing a Technical Paper, retrieved September 24, 2007 from http://people.csail.mit.edu/mernst/advice/write-technical-paper.html.

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

General Rule

Aturan penulisan inti makalah dalam bahasa Inggris adalah:
• Penjelasan tentang alasan hasil penelitian (bab pembahasan) biasanya dinyatakan dalam kalimat present [6]. Penelitian kita sering berbeda dengan hasil peneliti sebelumnya. Dalam bab pembahasan atau diskusi, penulis harus bisa menjelaskan apa alasan perbedaannya (menjadi lebih baik atau kurang baik). Penjelasan alasan tersebut harus dalam bentuk present tense.
• Jangan menggunakan kata-kata yang tidak jelas angkanya seperti besar, kecil. Demikan pula, jangan menggunakan perbandingan yang tidak jelas angkanya seperti lebih besar, lebih kecil [8]. Dalam hal ini harus jelas berapa angkanya.
• Sesuatu yang dibandingkan harus mempunyai dimensi yang sama, misalnya cm dengan cm, bukan cm dengan inci [8]. Hati-hati dalam hal penggunaan dimensi dan harus konsisten. Pada umumnya makalah pada jurnal internasional meminta agar sistem satuan yang dipakai adalah sistem internasional. Mata uang selain US$ biasanya harus dirubah menjadi US$ atau diberi nilai tukar terhadap US$.
• Jangan memasang tanda koma (,) pada bilangan lebih dari 3 digit seperti “1,000”, contoh ini dianggap salah [8].
• Bilangan antara -1 sampai +1, cara menulisnya adalah seperti contoh: “0.47” bukan “.47” [8].
• Bilangan satu digit ditulis hurufnya (one untuk menulis angka 1), sedang dua digit atau lebih ditulis angkanya (11 untuk menulis angka sebelas); dan bilangan pecahan harus ditulis dengan angka, misalnya 1.50 [8].
• Semua bilangan yang mempunyai dimensi harus ditulis dimensinya. Jika dua bilangan mempunyai dimensi yang sama, maka penulisanya adalah setelah bilangan yang kedua. Contoh: frequency between 4 and 5 kHz.[8].
• Satuan (units) yang berasal dari nama orang seperti ohm, fard, coulomb, volt, ampere, hertz harus ditulis dengan huruf kecil. Jika digabung dengan kilo maka penulisannya singkatannya berubah menjadi huruf besar, contoh kHz, kV.
• Satuan detik (second) disingkat dengan s bukan sec. [8].
• Antara angka dan satuan harus dipisahkan dengan satu ketukan kosong (one blank space), contoh “5 kHz” bukan 5kHz”. [8].
• Hati-hati dalam penulisan satuan. Contoh: “The signal generator had a 15 kHz frequency”. Seharusnya ditulis “The signal generator had a frequency of 15 kHz.” Contoh lain: “6 cm long”, seharusnya ditulis: “6 cm in length”, atau “the length is 6 cm”, atau “having a length of 6 cm”. Penulisan satuan micro-micro farad tidak boleh “mmF” atau µµF. Yang benar adalah pF (picofarad). Penulisan megaohm dirubah menjadi megohm, kiloohm menjadi kilohm, hectaare menjadi hectare [8].

Kesalahan Umum

Berikut ini diberikan beberapa kesalahan umum yang sering terjadi pada penulisan inti makalah dan beberapa hal yang harus diperhatikan [4]:
• Hindari kalimat pasif, kecuali tidak bisa dihindari atau terpaksa.
• Hindari kata-kata (ungkapan) yang lemah dan gunakanlah kata-kata yang kuat. Sebagai contoh: make assumption diganti dengan assume; is a function of diganti depend on; is an illustration diganti illustrates atau shows; is requirement diganti requires atau need to; utilizes diganti uses; had difference diganti differed.
• Kesalahan-kesalahan gramatik dalam pembuatan kalimat.
• Setiap kalimat dalam satu paragraf harus punya hubungan logis dengan kalimat sebelumnya. Berikut ini berapa contoh penghubung logis seperti but, however, thus, therefore, because of this, on the one hand, on the other hand, first, secondly, then, afterwards.• Hati-hati dalam penggunaan hyphens.
• Bilangan sampai sepuluh harus ditulis dengan huruf (bukan dengan angka). Contoh: “It consist of three fields” tidak ditulis “It consist of 3 fields”.• Gunakan until sebagai pengganti till.
• Gunakan Eq. 7, bukan Equation (7), kecuali untuk mengisi halaman agar kelihatan rapi.
Optimal can’t be improved – more optimally should be better or maybe more nearly optimal.• Hindari in-line enumeration seperti: “Packets can be (a) lost, (b) stolen, (c) get wet”.
• Hindari penggunaan itemization (bullets . -).
• Penulisan Reference [1] shows atau [1] shows diganti dengan yang lebih baik yaitu menggunakan nama penulisnya seperti “Smith [1] showed” atau Smith and Jones [1]showed” atau Smith et al [1] showed” (jika lebih dari dua penulis).
• Hati-hati dalam pemakaian huruf besar. Perhatikan aturan penggunaan huruf besar.
• Judul setiap bab harus konsisten, baik dalam hal style, penggunaan huruf besar-kecil pada semua tingkat judul (bab, sub-bab dan sub-sub-bab).
• Hati-hati dalam penggunaan tanda kurung (...) harus diikuti sebelum dan sesudahnya oleh ruang kosong (space). Contoh: “The experiment(Fig.1)shows” salah; : “The experiment (Fig.1) shows” benar.
• Jangan menggunakan tanda kurung berlebihan, karena akan menjadi sulit dimengerti.
• Jangan menggunakan kata “And” dan “That is because” pada awal kalimat.
• Jangan menggunakan tanda (:) di tengah kalimat.
• Dalam makalah ilmiah, tidak boleh menyingkat kata seperti don’t, doesn’t, won’t.
• Hati-hati perbedaan dalam penggunaan kata its dan it’s (it is).
• Suatu kalimat yang mengandung perbandingan dapat diucapkan bermacam-macam cara, namun harus dipilih yang terbaik. Contoh: “Flying is faster then driving” adalah lebih baik jika dibanding dengan: “Flying has the advantage of being faster” atau “The advantage of flying is that it is faster”.
• Jangan menggunakan tanda (/) seperti “time/money”, karena bisa berarti “time or money” atau “time and money”.
• Hindari kata-kata atau ungkapan klise seperti: “recent advance in...“.
• Jangan menggunakan tanda (+) untuk menyatakan “and” , (%) untuk menyatakan “fraction” atau “percentage” atau (->) untuk menyatakan “follows” atau “implies”, diluar penulisan rumus-rumus.
• Singkatan, pertama kali muncul harus ditulis lengkap (kepanjangannya) dan pencantuman singkatannya dalam tanda kurung. Selanjutnya, penulisan singkatan tidak memakai tanda kurung.
• Setiap paragraf merupakan suatu kesimpulan dari apa yang baru dibicarakan.
• Jangan menggunakan huruf miring (italic) pada penulisan satuan (units).
• Gunakan “kb/s” atau “Mb/s”, bukan “kbps” atau “Mbps” Hati-hati dalam penggunaan “Mb” (Megabit) dan “MB” (Megabytes), “kb” (1,000 bits), dan “KB” (1,024 bytes).
• Tuliskan “kHz” bukan “KHz” atau “KHZ”.
• Gunakan “ms” bukan “msec” untuk menyatakan milidetik.
• Gunakan”0.5” bukan “.5”.
• Hindari penggunaan “etc”, dan gunakanlah “for example”, such as”, “among others”.
• Jika ditulis “for example” atau “like”, jangan diikuti dengan “etc”, karena sudah jelas selain yang dituliskan, masih ada lagi yang belum disebutkan.
• Hindari penggunaan bullet lists, karena makalah tersebut akan kelihatan seperti makalah untuk presentasi.
• Hindari penulisan “i.e.”, sebaiknya diganti dengan “such as”, “that means that”, “because”. Jika terpaksa menggunakan “i.e.” dan “e.g.”, gunakan koma setelahnya.
• Jangan gunakan tanda (&) dan (/) seperti pada c&a dan s/w.
• Kata “respectively” harus didahului oleh koma.
• Setelah “Therefore” dan “thus” diikuti oleh koma.
• Jangan menggunakan “related works” kecuali jika berbicara masalah works of art.• Hindari penggunakan kata “codes”. Contoh “multiple codes” sebaiknya gunakan “modified multiple programs”.
• Penulisan “in Figure 1” adalah lebih baik dari “following figure”.
Text dalam tabel harus rata kiri, sedang angka dalam desimal dan rata kanan.
• Penulisan Section, Figure dan Table harus memakai kata besar, contoh “As discussed in Section 3”. Figure dapat disingkat Fig., tetapi harus konsisten.
• Gunakan warna hitam saja untuk semua gambar atau grafik. Jangan menggunakan GIF images untuk semua gambar, karena hasil cetakannya kurang bagus. Jika menggunakan image, biasanya digunakan jpg.
• Jangan lupa acknowledgment yaitu orang atau badan yang membantu (finansial, atau pelaksanaan) kegiatan tersebut. Hal ini merupakan sopan santun dalam penulisan ilmiah.

Literature

[4] Schulzrinne, H., Writing Technical Articles, retrieved September 27, 2007 from www.cs.columbia.edu/~hgs/etc/intro-style.html
[8] Standler, R.B., Technical Writing, retrieved Juli 6, 2007 from http://www.rbs0.com/tw.htm

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Senin, 03 Desember 2007

Material, Equipment and Method

Pada makalah hasil penelitian harus mencantumkan bahan, alat dan metoda. Metoda penelitian harus ditulis secara naratif, bukan berbentuk daftar instruksi. Penyajiannya harus jelas sehingga peneliti lain yang berniat mengulangi penelitian serupa akan mendapatkan hasil yang serupa.

Berikut ini diberikan contoh yang tidak dianjurkan dan contoh yang sebaiknya ditulis dalam makalah ilmiah.

Penulisan metoda penelitian yang tidak dianjurkan:
1. Panaskan minyak yang akan diproses sampai 120oC dan pertahankan pada suhu tersebut selama 5 sampai 10 menit.
2. Biarkan agar menjadi dingin kembali, kemudian saring.
3. Campurkan sodium hydroxida dan metanol dalam tanki katalis, aduk sehingga menjadi sodium methoxida.

Penulisan metoda penelitian yang dianjurkan (secara naratif):
The first step was to remove water content from the oil by increasing its temperature to 120oC and holds it about five to ten minutes, let it to be cold again, then sieved the particles from oil. In the catalyst tank, mixed the sodium hydroxide and the methanol, stirred the mixture to be sodium methoxide.

Aturan penulisan bab metoda dalam bahasa Inggris adalah:
• Hindari kalimat pasif, kecuali tidak dapat dihindari [4]–[7].
• Penulisan prosedur dan alat penelitian adalah menggunakan kalimat lampau (past tense) [6].
• Fasilitas permanen biasanya dinyatakan dengan kalimat lampau (past tense) [6].

Literature

[4] Schulzrinne, H., Writing Technical Articles, retrieved September 27, 2007 from www.cs.columbia.edu/~hgs/etc/intro-style.html.
[6] McCaskill, M.K., Grammar, Punctuation, and Capitalization, NASA SP-7084, retrieved Oktober 1, 2007 from http://stipo.larc.nasa.gov/Sp 7084/Sp 7084 cont.html.
[7] Ernst, M. Writing a Technical Paper, retrieved September 24, 2007 from http://people.csail.mit.edu/mernst/advice/write-technical-paper.html.

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

How to Write Introduction

Sebelum menulis makalah berbahasa Inggris harus diperhatikan gaya penulisan makalah ilmiah seperti tercantum berikut ini:
• Jangan menggunakan kalimat pasif [4]-[7], kecuali pada kondisi tertentu seperti [6]:
When the actors is unimportance, not known, or not to be mentioned.
• When the reciever of action should be emphasized.
• When the sentence is abrupt in active voice.
• When variety is needed in an active voice passage.
• When a weak imperative is needed.

• Orang pertama (first person) jarang dipakai dalam penulisan ilmiah [7].
• Kalimat harus singkat dan jelas [7].
• Jangan menggunakan kata-kata seperti “obviously” atau “clearly” [7].
• Lebih disukai penggunaan singular dari pada plural number [7].

Ketentuan Strunk dan White berikut ini, dapat dijadikan pedoman penulisan ilmiah [8]:
• Jangan menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Contoh berikut (yang dibuat miring) adalah kata yang bisa dihilangkan: definitely proved, orange in color, viable alternative, worst-case maximum possible error, because of the fact that.
• Hindari memulai kalimat dengan kata yang berawalan “ing”, seperti contoh berikut:
Assuming a << 1 and substituting in Eq. 12, the relation becomes Eq. 14”. Kalimat tersebut seharusnya ditulis: “When a << 1, Eq.12 can be simplified to become Eq. 14”.
• Gunakan kalimat positif. “None of these integers were non-negative.” Seharusnya ditulis dengan “All of these integers were negative.”

Pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam satu makalah. Pendahuluan harus cukup singkat dan jelas apa yang diuraikan dalam makalah tersebut. Setelah membaca pendahuluan, orang akan langsung tahu arah kemana yang dituju atau apa yang akan diperoleh dari makalah tersebut. Pembaca yang merasa tidak akan menerima manfaat atau tambahan pengetahuan dari makalah tersebut, cenderung akan berhenti membaca sampai disitu saja.

Pendahuluan yang baik dapat dibagi menjadi 5 paragraf [4]:
1. Paragraf 1: motivasi. Masalah yang akan dibicarakan dalam makalah ini harus menarik dan penting bagi banyak orang atau komunitas ilmuwan yang luas.
2. Paragraf 2 harus menyebutkan masalah spesifik yang akan dipecahkan.
3. Pada paragraf 3 harus dijelaskan pendekatan umum yang diambil dalam pemecahan masalah yang telah disebutkan dalam pragaraf 1 dan 2, apakah hasil spesifiknya signifikan dan apa konstribusi utama dari makalah tersebut. Paragraf ini sangat penting karena sangat menentukan makalah kita diterima atau ditolak. Penulisan kalimat pengantar seperti: ”In this paper, we show that......” boleh disampaikan pada awal paragraf.
4. Paragraf 4 harus menunjukkan perbedaan yang dilakukan dengan yang telah dilakukan orang lain. Hal ini penting bagi pembacanya untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang baru dibanding dengan hasil penelitian yang dikerjakan orang lain.
5. Pada paragraf 5, memberikan gambaran kepada pembaca sebuah peta jalan (roadmap) sebagai panduan pembaca memahami isi seluruh naskah. Kita boleh mencantumkan kalimat: ”The remainder of this paper is structured as follows......”, tetapi tidak boleh mencantumkan: “In Section 2, In Section, …. In Section……” dan seterusnya.
Untuk menghindari bab pendahuluan terlalu panjang, paragraf 5 bisa dihilangkan, karena inti dari pendahuluan telah tercantum pada paragraf-paragraf sebelumnya.

Hal yang harus dihindari dalam membuat pendahuluan adalah [4]:
Avoid stock and clishe phrases such as “recent advances in XYZ”.
• Pengulangan kalimat yang telah ada dalam Abstrak di Pendahuluan merupakan pemborosan ruang. Oleh karena itu harus dihindari.

Literature

[4] Schulzrinne, H., Writing Technical Articles, diakses 27 September 2007 dari www.cs.columbia.edu/~hgs/etc/intro-style.html.
[6] McCaskill, M.K., Grammar, Punctuation, and Capitalization, NASA SP-7084, retrieved Oktober 1, 2007 from http://stipo.larc.nasa.gov/Sp 7084/Sp 7084 cont.html.
[7] Ernst, M. Writing a Technical Paper, retrieved September 24, 2007 from http://people.csail.mit.edu/mernst/advice/write-technical-paper.html.
[8] Standler, R.B., Technical Writing, retrieved Juli 6, 2007 from http://www.rbs0.com/tw.htm.

[ BACK to TOP ]
[ BACK to FRONT PAGE ]
[ EXIT to GOOGLE ]

Title and Abstract

Title

Judul suatu makalah harus dapat dimengerti dengan mudah oleh pembaca. Singkatan-singkatan yang tidak populer, tidak boleh dicantumkan dalam judul, disamping itu ungkapan umum juga harus dihindari seperti novel, performance evaluation dan architecture, karena hampir semua makalah teknis telah melakukannya. Judul adalah bagian yang sangat penting karena dari judul tersebut pembaca akan mengetahui secara cepat apa yang anda lakukan atau dapat menangkap esensi makalah kita. Dengan membaca judul tersebut, pembaca akan memutuskan membaca lanjutan isi makalah atau tidak. Kalau judulnya tidak menarik, orang akan enggan meneruskan membaca makalah kita, sehingga pesan yang akan disampaikan dalam makalah juga tidak akan diketahui pembaca.

Judul yang terlalu pendek, mungkin tidak dapat dimengerti oleh pembaca, sedang judul yang terlalu panjang bisa mengaburkan artinya. Judul harus hemat kata tapi cukup menjelaskan isi makalah. Ingat bahwa judul adalah bagian suatu makalah yang paling banyak dibaca orang. Sebuah contoh suatu judul “Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Ongkos Produksi Industri di Indonesia”, dapat langsung memberikan gambaran apa yang akan dibicarakan dalam makalah tersebut. Jika judul tersebut dirubah misalnya “Menyikapi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak”, maka pembaca akan sulit menebak apa yang akan dibicarakan dalam makalah tersebut.

Membuat judul berbahasa asing (Inggris) harus lebih berhati-hati, karena ada kata-kata yang bermakna ganda, kabur artinya, atau tidak fokus. Berikut ini diberikan contoh judul: “Issues and Problems Associated with Energy Supply and Utilization in Indonesia”. Judul ini cukup bagus tetapi terlalu luas, tidak fokus untuk judul makalah jurnal. Pembaca akan sulit untuk mengetahui pesan apa yang akan disampaikan dalam makalah dan apa manfaat bagi pembacanya, karena isinya hanya hal-hal yang umum saja. Judul tersebut lebih tepat jika dibuat judul sebuah buku, dimana pembacanya kebanyakan adalah dari kalangan birokrat dan pengamat. Judul makalah yang tidak fokus akan menyulitkan pembahasan dan membuat kesimpulan atau dalam menarik benang merahnya apa yang akan ditonjolkan dalam makalah ini.

Sebagai ilustrasi lain, perhatikan judul “Mechanism of Suppression of Nontransmissible Pneumonia in Mice Induced by New Castle Disease Virus”. Judul tersebut bisa bermakna ganda: apakah yang dikenai kata “induced” adalah “pneumonia” atau “mice”. Jika yang dikenai kata “induced” adalah “pneumonia” maka agar lebih baik judul diatas dapat diubah menjadi “Mechanism of Suppression of Nontransmissible Pneumonia Induced in Mice by New Castle Disease Virus” [1].

Nama dan afiliasi

Dibawah judul biasanya dicantumkan nama penulis dan alamatnya. Cara penulisan alamat sangat tergantung pada ketentuan jurnal masing-masing. Ada jurnal yang penulisan alamat penulis langsung dibawah nama, namun ada juga yang menuliskan sebagai catatan kaki pada halaman pertama. Yang perlu dicantumkan selain alamat surat, telepon atau faksimili adalah e-mail penulis, karena sangat memudahkan orang lain (editor atau pembaca) menghubungi penulis.

Membuat Abstrak

Abstrak harus dapat menjelaskan kepada pembaca apa saja yang ditulis dalam makalah. Dalam abstrak harus terlihat apa tujuan penulisan makalah tersebut, ruang lingkup, pembahasan dan kesimpulan. Abstrak biasanya memuat kata-kata tidak lebih dari 200 kata (tergantung pada ketentuan masing-masing jurnal).

Dalam abstrak tidak boleh tercantum referensi, kecuali hal tersebut tidak bisa dihindari. Sebagai contoh “Our algoritm is based upon the work by Smith and Wesson”. Hal lain yang tidak dibolehkan dicantumkan dalam abstrak adalah [4]:
• Kalimat : “In this paper....”
• Motivasi umum. Tidak perlu menjelaskan lagi sesuatu yang bersifat umum, atau telah diterangkan dalam referensi.
• Dalam abstrak tidak hanya berisi masalah, tetapi juga harus ada prinsip hasil-hasilnya.
• Pencantuman rumus-rumus matematika, kecuali yang dikemukan adalah rumus baru seperti rumus E = m c2.
• Jangan mencantumkan atau mengutip sesuatu kalimat dari pustaka, dan jangan memulai abstrak dengan kata yang lemah (weak), terlalu lazim dipakai (hackneyed), dan ungkapan yang membosankan (boring) seperti “This paper ……”. [5].

Pembaca akan memutuskan membaca terus atau tidak suatu makalah, sangat tergantung pada isi abstrak. Abstrak pada prinsipnya memberikan gambaran awal apa yang menjadi masalah, pendekatan pemecahan masalah, apa beda dengan hasil orang lain atau konstribusinya terhadap bidang tersebut dan kesimpulannya.

Aturan penulisan abstrak dalam bahasa Inggris adalah:
• Biasanya ditulis dalam bentuk present tense [6].

Kata Kunci (Keywords)

Kata kata kunci ditulis setelah/dibawah abstrak. Kata-kata kunci atau keywords diperlukan untuk mempermudah dalam proses pencarian menggunakan mesin pencari (search engine) seperti yahoo atau google. Kata kunci adalah kata atau ungkapan yang menurut penulis sangat penting, sehingga dengan menggunakan kata kunci tersebut, orang dapat menemukan bagian penting dari suatu makalah. Banyak kata kunci sekitar 4 atau 5 kata/ungkapan sudah cukup memadai. Banyak kata kunci tergantung pada ketentuan jurnal, namun biasanya sekitar 4-5 kata-kata (words) atau ungkapan-ungkapan (phrases), berurutan alpabet atau tidak Beberapa jurnal menghendaki penulisan kata kunci sesuai urutan abjad, dan lainnya tidak memberikan ketentuan pasti. Antar satu kata atau ungkapan dan berikutnya biasanya dipisahkan oleh koma (,) atau titik koma (;) tergantung pada ketentuan dari jurnal yang dituju.

Literature

[1] Abdullah, M., 2004. Menembus Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
[4] Schulzrinne, H., Writing Technical Articles, retrieved September 27, 2007 from www.cs.columbia.edu/~hgs/etc/intro-style.html
[5] Sherman, A.T., Some Advice on Writing a Technical Report, retrieved September 24, 2007 from www.csee.umbc.edu/ ~sherman/Courses/documents/TR_how_to.html
[6] McCaskill, M.K., Grammar, Punctuation, and Capitalization, NASA SP-7084, retrieved Oktober 1, 2007 from http://stipo.larc. nasa.gov/ Sp 7084/Sp 7084 cont.html

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Jumat, 30 November 2007

Research Paper



Makalah hasil penelitian dianggap baik, jika jelas dalam pengutaraan masalah, metoda pemecahan masalah, dan hasil yang dicapai, serta ada hal yang baru jika dibanding dengan penelitian orang lain, walaupun kadang-kadang hal baru tersebut kita anggap sepele.

Sebagai contoh, suatu alat pengering tenaga matahari dirancang untuk pengeringan komoditas pertanian pada musim panas. Pemakaian atau penelitian alat pengering tenaga matahari pada musim panas adalah sesuatu yang lazim dilakukan orang. Dengan melakukan penelitian prestasi pengering tersebut pada musim hujan, tentu akan berbeda dengan yang sudah umum sehingga kemungkinan besar makalah kita akan diterima oleh tim penelaah dan editor. Berikut ini diberikan contoh alasan mengapa makalah tersebut diterima: “Paper does not contain original technology but does focus attention on the importance of year round drying and the effects of the wet season on performance of solar dryers”.

Ada empat macam tipe makalah penelitian:
1. Algoritma.
2. Konstruksi suatu sistem seperti hardware design, sofware system dan lain-lain.
3. Evaluasi prestasi suatu alat/sistem melalui analisis, simulasi atau pengukuran.
4. Teori: terdiri atas kumpulan beberapa teori.

Struktur Makalah

Suatu makalah ilmiah pada umumnya terdiri atas:
• Judul.
• Nama.
• Institusi/Alamat.
• Abstrak.
• Pendahuluan atau latar belakang.
• Batang tubuh makalah terdiri masalah, pendekatan, hasil penelitian dan diskusi atau pembahasan. Pada makalah penelitian harus ada material (bahan), alat serta metoda yang digunakan. Jika belum dilaporkan dalam pendahuluan, perlu dibahas juga hasil penelitian lain yang berhubungan dengan topik kita.
• Kesimpulan dan saran untuk penelitian lanjutan.
• Ucapan terima kasih.
• Daftar singkatan (nomenclature) kalau perlu.
Literature.
• Lampiran (kalau perlu).

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Criteria

The criteria given to reviewers for paper evaluasion are [3]:
1. Relevance to the scope of International Energy Journal
2. Orginality.
3. Engineering/scientific relevance.
4. Doubtful or controvesial arguments.
5. Completeness of the reported work.
6. Adequacy of acknowledgment of the past related work by others, in reference list.
7. Organization and composition of the manuscript, with must have:
• Definition of the objective.
• Justification of the objective.
• Accomplishment of the objective.
• Description of the methode of the study.
• Clear presentation and discustion of the results.
• Validation of the results by others.
• Comparison to the results by others.
• Concise conclusions/recommendations.
• Clarity and good expression in English, and of table and illustrations.
• Appropriate length.


Literature

[3] Anonim, The criteria given to Reviewers for paper evaluasion, retrieved Oktober 28, 2007 from http://203.159.5.16/ PHProot/ RERIC/policy.php

Kamis, 29 November 2007

From Manuscript to Publication

Suatu makalah ilmiah yang ditulis sampai dimuat dalam jurnal mengalami perjalanan yang cukup panjang. Berikut ini diberikan gambaran agar penulis mengetahui dan berusaha mempersiapkan sebaik mungkin makalah tersebut sehingga dapat diterima pada jurnal yang dimaksud. Makalah yang tidak dipersiapkan secara baik (format, bahasa, dan isinya) kemungkinan akan gugur sejak awal proses.

Sebelum mengirimkan suatu naskah, penulis harus mematuhi ketentuan format penulisan yang ada pada jurnal tersebut. Format penulisan biasanya dapat diminta (download) dari situs jurnal tersebut dalam bentuk tulisan: Preparation of Papers for International XX Journal. Pada tahap awal (review) biasanya penulis diminta menulis naskahnya dalam 1,5 atau 2 spasi, huruf 12 pt dan dalam satu kolom. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah reviewer melakukan pemeriksaan dan pemberian komentar.

Pertama, penulis mengirimkan naskah (1) ke editor, kemudian editor menerima makalah dan menyeleksi (2) dan bila sesuai dengan jurnal yang dimaksud maka akan dikirimkan ke penelaah (reviewer) (4). Tugas editor adalah memeriksa apakah ruang lingkup makalah yang diterima sesuai dengan misi jurnal yang dimaksud, dan apakah bahasanya sudah cukup baik. Bila makalah tersebut sudah sesuai dengan misi jurnal tersebut, sedang bahasanya masih kurang baik, maka editor akan mengembalikan ke penulisnya untuk perbaikan bahasanya (3). Bila telah diperbaiki maka penulis akan mengembalikan ke editor (1). Editor akan meneruskan makalah tersebut kepada reviewer yang berkompeten (4). Seorang penelaah tertugas mengevaluasi apakah naskah tersebut dapat diterima tanpa perbaikan atau diterima dengan perbaikan atau bahkan ditolak. Seorang reviewer dapat mengusulkan untuk menolak (6) atau menerima (7) makalah, dengan pertimbangan berdasarkan kriteria yang ada pada jurnal tersebut. Tiap jurnal internasional biasanya sudah punya kriteria makalah yang dapat diterima, namun secara umum kriteria tersebut hampir sama. Berikut ini diberikan kriteria yang diberikan oleh International Energy Journal.

The criteria given to Reviewers for paper evaluasion are [3]:
1. Relevance to the scope of International Energy Journal
2. Orginality.
3. Engineering/scientific relevance.
4. Doubtful or controvesial arguments.
5. Completeness of the reported work.
6. Adequacy of acknowledgment of the past related work by others, in reference list.
7. Organization and composition of the manuscript, with must have:
• Definition of the objective.
• Justification of the objective.
• Accomplishment of the objective.
• Description of the methode of the study.
• Clear presentation and discustion of the results.
• Validation of the results by others.
• Comparison to the results by others.
• Concise conclusions/recommendations.
• Clarity and good expression in English, and of table and illustrations.
• Appropriate length.


Komentar reviewer akan disampaikan oleh editor ke penulis (8), kemudian penulis harus memperbaiki naskahnya sesuai dengan komentar penelaah. Ada empat macam rekomendasi penelaah yaitu:
[ ] Accept unconditionally,
[ ] Accept after minor revisions,
[ ] Return to author for substantional revisions,
[ ] Reject
.

Untuk naskah yang perlu perbaikan, setelah selesai diperbaiki, penulis akan mengirim ke editor (1). Jika revisinya hanya sedikit, editor bisa langsung memutuskan untuk menerbitkan dalam jurnal yang dimaksud, tetapi bila revisinya cukup banyak, editor akan mengirimkan kembali ke reviewer untuk dievaluasi lagi, apakah makalah tersebut layak untuk dimuat atau ditolak.

Setelah mendapat pertimbangan dari penelaah, editor akan mengirimkan pemberitahuan kepada penulis bahwa naskah diterima dan supaya mengirimkan dalam bentuk format yang sesuai untuk tahap akhir (final stage). Format tahap akhir biasanya mempunyai huruf yang lebih kecil (biasanya 10 pt), dua kolom, ilustrasi seperti foto, gambar, dan grafik biasanya hitam-putih, semua ilustrasi dibuat terpisah dari makalah utama, tetapi di dalam makalah sudah dipersiapkan tempat kira-kira dimana ilustrasi tersebut akan ditempatkan. Beberapa jurnal ada yang meminta mengirimkan ilustrasi tersebut dalam bentuk format sebagai image atau jpg dan ada juga yang masih tetap dalam format semula (Word), tetapi dalam bentuk yang besar (satu halaman penuh) agar mudah di scan.

Kalau penulis ingin ilustrasinya dibuat berwarna, maka biaya cetak akan dibebankan kepada penulisnya. Biayanya relatif tidak murah, biasanya dalam dolar dan dihitung berapa jumlah halaman yang berwarna.

Kalau naskah sudah diperbaiki kemudian dikirim ke editor. Editor akan mengirim surat pemberitahuan bahwa tulisan kita akan diterbitkan dan meminta penulis untuk mengisi dan mengirimkan copyright transfer form. Copyright tranfer form dapat diperoleh dari situs jurnal tersebut

Setelah pengiriman copyright transfer form, penulis akan berhubungan dengan pihak percetakan untuk kesesuaian hasil cetakan. Selanjutnya penulis menunggu kapan tulisan tersebut akan terbit. Jurnal internasional biasanya sudah mempunyai jadwal tetap kapan harus terbit, satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali atau lebih dalam setahun.

Editor akan mengirim naskah yang telah disetujui ke penerbit (9). Penerbit akan menghubungi penulis (10) dan penulis mengirim kembali naskah dengan format final ke penerbit (11). Penerbit akan meneruskan ke percetakan untuk percobaan cetak (12), kemudian hasil cetakan percobaan dikirim ke penulis (13). Bila hasil cetakan percobaan disetujui oleh penulis (14), maka naskah tersebut bisa dicetak.

Lama perjalanan naskah dari pengiriman sampai terbit sangat tergantung kecepatan kerja masing-masing bagian yaitu editor, reviewer dan penulis. Untuk mempercepat proses, penulis harus berusaha mempersiapkan tulisan sebaik-baiknya dan kalaupun ada perbaikan hanya sedikit saja. Ingat bahwa editor dan reviewer juga sibuk dengan pekerjaan lain sehingga kalau menerima naskah yang kacau bahasanya, tidak berbobot, asal-asalan, mungkin enggan melanjutkan pemeriksaan dan langsung dibuang ke tempat sampah. Penolakan naskah yang dikirim penulis bisa terjadi sejak awal, dimana editor memeriksa kesesuaian naskah dengan misi jurnal (3). Penolakan bisa juga terjadi saat penelaah memeriksa apakah naskah tersebut layak atau tidak diterbitkan (6).

Literature

[3] Anonim, The criteria given to Reviewers for paper evaluasion, retrieved Oktober,28 2007 from http://203.159.5.16/PHProot/RERIC/policy.php

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Rabu, 28 November 2007

Scientific Paper

Suatu artikel ilmiah dapat dibagi dalam dua katagori yaitu makalah penelitian (research paper) dan makalah hasil survey (survey paper). Makalah selain hasil penelitian biasanya dimasukkan dalam survey paper atau makalah ulasan atau telaah (review). Ada juga makalah yang menggabungkan hasil penelitian dan hasil survey, namun editor jurnal internasional biasanya hanya menerima makalah hasil penelitian atau hasil ulasan saja.

Makalah ilmiah menurut Abdullah [1] adalah laporan riset yang ditulis dan dipublikasikan oleh satu atau beberapa orang peneliti. Ciri-ciri makalah ilmiah antara lain: merupakan hasil riset, isinya orisinil, menyajikan temuan baru atau pernyempurnaan temuan yang sudah ada, mengandung informasi sebanyak mungkin dan menggunakan kata-kata sedikit mungkin.

Menurut definisi diatas, makalah ilmiah adalah laporan riset dan tidak sama dengan laporan biasa yang hanya merupakan pemaparan ulang informasi yang telah dipublikasikan di beberapa referensi. Dengan definisi diatas, bagaimana nasib makalah ulasan? Makalah ulasan atau makalah survey baru bisa dikatakan makalah ilmiah jika disamping menampilkan data, juga menyampaikan analisis dan interpretasi intelektual dari data tersebut. Oleh karena itu, pada makalah ulasan, dituntut lebih banyak pustaka yang dipakai sebagai acuan. Makalah ulasan yang mempunyai pustaka relatif sedikit akan diragukan keilmiahannya sehingga kemungkinan ditolak oleh reviewer dan editor jauh lebih besar dibanding makalah penelitian. Tidak ada ketentuan baku berapa minimal makalah yang harus dicantumkan pada makalah hasil penelitian atau makalah ulasan. Namun dari banyak pengamatan, makalah ulasan mempunyai pustaka hampir seratus buah dan bahkan lebih, sedang makalah hasil penelitian antara sepuluh-dua puluh buah sudah cukup memadai. Menurut Abdullah [1], untuk paper biasa, referensi sekitar 20 adalah jumlah yang wajar. Jika referensi terlalu sedikit sering muncul komentar dari penilai bahwa referensi kurang. Orang bisa menduga bahwa penulis kurang membaca referensi dan hasil yang dilaporkan terlalu spekulatif. Namun, jika apa yang dilaporkan benar-benar merupakan hal yang baru, dan topik tersebut jarang atau hampir belum pernah diteliti oleh peneliti lain, maka referensi beberapa buah saja tidak menjadi masalah.

Menulis pada jurnal internasional membutuhkan pengetahuan agar makalah tersebut dapat diterima. Pada umumnya jurnal internasional lebih selektif dibanding dengan jurnal nasional, karena jurnal tersebut akan dibaca oleh banyak pakar dari berbagai negara, sehingga harus bagus, bermutu, ada sesuatu yang berbeda atau ada yang baru dibanding dengan makalah lainnya. Suatu jurnal dalam negeri bisa juga dikelompokan sebagai jurnal internasional, asalkan memenuhi beberapa persyaratan tertentu.

Kriteria umum Jurnal Internasional menurut Departemen Pendidikan Nasional [2]:

1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina).
2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang diterima cepat terbit (rapid review) dan ada keteraturan terbit.
3. Jurnal berkualitas (prestige), bisa dilihat dari daftar penelaah naskahnya dan Editorial Board-nya yaitu pakar di bidangnya dalam dan luar negeri.
4. Dibaca oleh banyak orang di bidangnya, bisa dilihat dari distribusi/peredarannya.
5. Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation).
6. Tercantum dalam Current Content dan sejenisnya.
7. Artikel yang dimuat berkualitas, bisa dilihat dari kemutakhiran topik dan daftar acuannya.
8. Penyumbang artikel/naskah berasal dari banyak negara.
9. Penelaah berasal dari banyak negara yang terkemuka dibidangnya.
10. Menawarkan off-prints/reprints.
11. Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
12. Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh dana.
13. Bukan jurnal Jurusan, Fakultas, Universitas atau Lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan. Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.
14. Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak.
15. Artikel yang dominan (kalau bisa > 80%), berupa artikel orisinil (hasil penelitian), bukan sekadar review atau ulasan.
16. Kadar sumber acuan primer >80%, derajat kemutakhiran acuan >80%.
17. Tersedia Indeks di setiap volume.
18. Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah. Angka penolakan ± 60%
19. Mempertimbangkan Impact Factor, yaitu:

Jumlah sitasi pada artikel yang dimuat di Jurnal X
-----------------------------------------------------
Jumlah artikel yang dimuat di Jurnal X

Literature

[1] Abdullah, M., 2004. Menembus Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
[2] Anonim, Kriteria Umum Jurnal Internasional, Departemen Pendidikan Nasional, retrieved Oktober,29 2007 from www.dikti.org/p3m/ files/akreditasi_jurnal/KJI.doc

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Selasa, 27 November 2007

Tips to the International Journal Publication


· Sebelum menulis makalah pada jurnal internasional, perhatikan kriteria tulisan yang bisa diterima jurnal yang bersangkutan.
· Gunakan bahasa Inggris yang singkat, jelas, informatif, baik dan benar. Perhatikan aturan-aturan kelaziman dalam pembuatan abstrak, pendahuluan, metoda penelitian, penyampaian hasil, pembahasan dan , kesimpulan.
· Penulisan judul harus ringkas, jelas, informatif, karena judul harus dapat menggambarkan isi dari makalah.
· Abstrak harus menggambar apa yang akan dilakukan, metoda penyelesaian masalah, dan hasilnya yang disampaikan secara ringkas padat, kurang lebih 200 kata.
· Dalam bab pendahuluan minimal harus ada 4 hal: motivasi (yang menarik pada masalah yang akan dibahas), apa masalahnya, bagaimana metoda penyelesaian masalah, apa perbedaannya dengan hasil penelitian lain.
· Dalam bab pembahasan harus ditampilkan beberapa temuan, lebih baik atau kurang baik dari hasil penelitian lain, namun harus dijelaskan alasan mengapa lebih baik atau kurang baik. Ingat bahwa makalah ilmiah bukan hanya kumpulan data saja, tetapi merupakan hasil analisis atau interpretasi dari data yang diperoleh.

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]

Senin, 26 November 2007

Introduction


Sebagai peneliti, dosen atau pejabat fungsional lainnya, berkewajiban membuat makalah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Penyerahan tulisan pada jurnal nasional sampai bisa dimuat adalah relatif mudah, sedang pada jurnal internasional ternyata tidak mudah menembus jurnal tersebut.

Penolakan sekali, dua kali oleh jurnal internasional sebelum makalah kita diterima adalah dianggap biasa. Setelah beberapa kali ditolak oleh jurnal internasional, penulis memperoleh pengetahuan baru, apa yang harus dilakukan agar suatu makalah bisa diterima. Pengalaman diatas dituangkan dalam makalah berjudul “Metoda Penulisan Makalah Jurnal Internasional”. Harapan kami pengalaman ini bisa membantu rekan-rekan pejabat fungsional dalam usaha agar makalahnya dapat diterima oleh jurnal internasional. Mudah-mudahan dengan mengikuti saran-saran atau tip dalam makalah ini, tulisan anda dapat diterima oleh jurnal internasional, walaupun pada tahap awal mungkin hanya dapat diterima dengan catatan perlu sedikit perbaikan (minor revisions), atau penambahan substansi.

Pada prinsipnya suatu makalah bisa dimuat asalkan sesuai dengan kriteria yang mereka buat. Kadang-kadang penulis kurang perhatian terhadap persyaratan atau kriteria yang dapat diterima jurnal yang dituju. Selain mengetahui kriteria tulisan yang dapat diterima, penulis harus tahu cara penulisan makalah untuk jurnal internasional, karena ada aturan-aturan tertentu yang diterapkan.
Dalam makalah ini, secara bertahap akan dijelaskan cara membuat judul, abstrak, pendahuluan sampai aturan dalam membuat kesimpulan dan daftar pustaka. Penulis berharap tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini.

[ BACK to TOP ] [ BACK to FRONT PAGE ] [ EXIT to GOOGLE ]